Selasa, 20 Oktober 2009

Indischetafel Bandung

Tua, artistik, enak dan kenyang. Keempat kata itu sepertinya cukup mewakili sebuahh restoran baru di Bandung bernama Indischetafel. Restoran yang mengusung tema makanan Indonesia dan Belanda ini terletak di Jl sumatera, tepat di seberang Brussel spring. Ketika melihat lokasinya yang berada di sebuah rumah tua yang dari luar terlihat apik, saya mengira kisaran harganya cukup tinggi. Namun ternyata dugaan saya salah.

Kunjungan pertama saya dilakukan malam hari. Beranda depan dipenuhi anak remaja yang sedang nongkrong dan mengobrol. Melihat itu, saya bisa menduga sepertinya harganya tidak terlalu mahal karena remaja Bandung sepertinya lebih sensitif harga dibanding Jakarta. Memasuki bagian dalam gedung, saya semakin menyukai interiornya. Ruangan pertama adalah kasir merangkap rak-rak pajangan kue kering ala Belanda yang dijual untuk pengunjung. Di ruangan ini, kita bisa melihat mesin kasir yang kuno banget.

Dari situ kita melewati sebuah lorong pendek yang kiri-kanannya terdapat ruangan-ruangan yang dijadikan ruang makan. di ujung lorong yang tidak terlalu panjang itu, kita akan menemukan sebuah ruangan besar berlangit-langit cukup tingi, dengan kipas angin besar di menggantung di beberapa bagiannya, meja makan kayu, benda-benda antik yang ditata secara artistik, serta 2 set sofa di pojok ruangan tepat di bawah jendela berkaca patri yang berwarna-warni. Dari sisi interior buat saya kurangnya cuma 1, yaitu sangkar burung yang dijadikan tudung lampu. Never like it, hehehe.

Pada saat kunjungan pertama, saya dan dan 1 orang teman saya memesan Bruinebownen soup, soup ala indischetafel, Lontong cap gomeh dan lidah saus keju. Untuk kunjungan kedua dengan rombongan berjumlah 6 orang, makanan yang dipesan adalah nasi campur ala indischetafel, nasi daun hanjuang, dan nasi goreng daging asap.

Dari sisi harga, untuk makanan non steak harga yang dibanderol cukup murah. untuk appetizer seperti soup, harga yang dibanderol itu sekitar 15rb, sedangkan untuk makanan utama harganya berkisar 30-40 ribu dengan porsi yang sangat mengenyangkan. untuk ukuran Bandung, harga steaknya lumayan juga, sekitar 80rb. Untuk minuman, harganya berkisar antara 10-20rb

Seperti yang sering saya lakukan di banyak tempat makan lainnya, ketika memesan makanan saya akan melihat di menu apakah ada chef suggestion. Di tempat ini, saya memesan yang ada tanda bintangnya dan tidak mengecewakan. Dari sisi rasa, berdasarkan makanan yang pernah saya pesan, feelnya lebih nendang di makanan Indonesia. Bruinebownen soupnya lumayan kental dengan warna kecoklatan dan daging yang terasa. Rasanya jauh lebih memuaskan dibandingkan soup ala indischetafel berupa soup jagung yang rasanya biasa saja.

Lidah saus kejunya enak, dengan kucuran saus keju yang murah hati. Sayang potongan lidahnya irit. kalo untuk lontong cap gomehnya, rasanya enak, tapi tidak terlalu istimewa. Berikutnya adalah nasi ala indischetafel yang terdiri dari nasi putih berbentuk kerucut, suiran daging ayam, plecing kacang panjang, kering kentang dan kacang, serta potongan sayuran. Untuk saya, plecing kacang panjangnya puedeees buanget, tapi teman saya yang pesanannya sama menyantapnya dengan lahap. Rasa ayam suirnya manis pedas, dengan ayam yang empuk dan bumbu yang meresap ke dalam, bukan hanya di kulitnya saja. Kering kentang dan kacangnya gurih, renyah dan spicy.

Berikutnya adalah nasi hanjuang berupa nasi yang dibungkus dalam daun hanjuang, dengan 3 potong tahu, perkedel, ayam panggang (paha utuh), peyek dan potongan sayuran. Bagian terbaik dari set menu ini adalah ayamnya yang besar, empuk dan rasanya yang meresap, agak manis, spicy tapi tidak pedas. Tahunya sendiri lembut dan enak. Untuk nasi goreng daging asap, rasanya biasa saja.

Secara keseluruhan, tempat ini cukup memuaskan. Saat yang paling tepat untuk mengunjunginya adalah di antara jam makan agar tempat ini kosong dan kita bisa menguasai setiap pojokan ruangan untuk berfoto-foto sesuka hati. tapi resikonya, beberapa menu sudah habis, seperti saya yang tidak kebagian ayam jepit bambu.

1 komentar:

belongimbal mengatakan...

u missed the best part poffertjes.